RSS

Senin, 01 Maret 2010

Sekilas tentang Papua


Gambaran umumnya kaya gini nih...

Provinsi Papua adalah Provinsi yang paling luas wilayahnya dari seluruh Provinsi di Indonesia lohhhh. Luas Provinsi Papua ± 410.660 Km2 atau merupakan ± 21% dari luas wilayah Indonesia. Lebih dari 75% masih tertutup oleh hutan-hutan tropis yang lebat, dengan ± 80% penduduknya masih dalam keadaan semi terisolir di daerah pedalaman (bagian tengah Papua). Jumlah penduduk 2,3 Juta Jiwa dengan kepadatan penduduk 5,13 orang per Km2 .Secara geografis berada diantara garis meridian 0’19’ – 10045 LS dan antara garis bujur 1300 45 – 141048 BT yang membentang dari Barat ke Timur dengan silang 110 atau 1.200 Km.
Jadi ga heran kalo papua beriklim tropis dengan cuaca yang panas dan lembab d daerah pantai, serta cuaca dingin dan bersalju pada bagian yang tertinggi di daerah pegunungan Jayawijaya.

Cari tau yu tentang sejarahnya .......

Pulau yang sangat indah ini di beri nama PAPUA, kata PAPUA itu sendiri berasal dari pelaut Portugis ketika pertama kali mereka melihat pulau ini pada tahun 1511 yang kemudian mereka menamakan Ilhas dos Papuas yang berarti kurang lebih 'pulau dihuni orang berambut halus'. Para pelaut Belanda kemudian menyebut Papua dengan New Guinea karena kulit orang Papua mengingatkan mereka dengan orang Guinea di Afrika. Nama Irian sendiri berasal dari bahasa Biak (salah satu pulau di utara Papua) yang berarti 'daratan panas yang muncul dari laut'. Di bawah pemerintahan Belanda, Papua dikenal dengan sebutan Dutch New Guinea dan ketika wilayah ini beralih ke Indonesia namanya diubah menjadi Irian Barat, kemudian Irian Jaya, dan sekarang Papua.

Kekuasaan Belanda atas Papua (New Guinea) diperoleh melalui Kesultanan Tidore yang ketika itu berada di bawah kontrol Belanda. Belanda memberikan kewenangan kepada Tidore pada tahun 1660 atas wilayah New Guinea. Dengan demikian New Guinea secara tidak langsung juga berada di bawah kontrol Belanda. Walaupun berada d bawah kekuasaan Belanda namun New Guinea secara ekonomi tidak terlalu menarik perhatian Belanda kecuali perusahaan Amerika dan Jepang yang tertarik untuk mulai melaukan eksplorasi mencari cadangan minyak di daerah ini.

Pada perang dunia II, New Guinea diduduki tentara Jepang namun seiring dengan kekalahan Jepang dan perakhirnya perang dunia, Belanda kembali masuk ke wilayah ini. Belanda mulai menarik diri dari Indonesia karena berbagai tekanan internasional menyusul penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada Indonesia. Namun Belanda masih tetap mempertahankan Papua. Indonesia menuntuk Belanda untuk mengembalikan Papua kepada Indonesia sesuai dengan perjanjian bahwa seluruh bekas wilayah kekuasaan Belanda (Dutch East Indie) dikembalikan kepada Republik Indonesia. Pada tahun 1962 Indonesia mengirimkan pasukan militer ke Papua namun kurang berhasil.

Belanda mengusulkan agar dilakukan referendum bagi masyarakat Papua namun Indonesia manawarkan musyarawah diantara tokoh masyarakat Papua. Pada tahun 1969 pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa musyawarah yang dilakukan di tiga tempat yaitu Merauke, Jayawijaya, dan Paniai menunjukkan bahwa masyarakat menginginkan Papua bergabung dengan negara Kesatuan Republik Indonesia. Papua kemudian menjadi propinsi ke-26.
Kalo Secara garis besar topografi Papua itu terdiri dari: zone utara, kondisinya mulai dari dataran rendah, dataran tinggi sampai pegunungan dengan beberapa puncak yang cukup tinggi (dataran rendah Mamberamo, pegunungan Arfak): zone tengah (central high land) merupakan rangkaian pegunungan dengan puncak yang diliputi salju dan dataran yang cukup luas (Puncak Jaya, Lembah Jayawijaya); zone selatan, pada umumnya terdiri dari dataran rendah yang sangat luas (dari teluk Beraur sampai Digul fly depression)
Provinsi Papua merupakan wilayah Republik Indonesia yang paling Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Papua New Guinea, dan berdekatan dengan benua Australia serta diapit oleh samudra Indonesia dan samudra Pasifik.
Dengan demikian Papua mempunyai kedudukan dan peranan yang strategis baik nasional maupun internasional.
*wah, wah, wah unik dan istimewa sekali ya profinsi ini,,, ini baru sejarahnya loh, belum kebudayaannya,, kaya apa ya kira” pasti unik juga.. langung ja yu kita cari tau tentang kebudayaanya..

Penduduk Papua itu terdiri dari kelompok ethnis (kelompok suku) yang mempunyai keunikan tertentu, seperti bahasa, adat istiadat dan sebagainya.
Di Papua terdapat hampir ± 250 macam bahasa sesuai dengan kelompok suku yang berada di daerah ini. tiap kelompok suku mengenal sistem strata (kelas) dalam masyarakat (penduduk). Strata penduduk diklasifikasikan berdasarkan faktor-faktor tertentu seperti keturunan, kekayaan dan sebagainya.
Strata ini diwarisi secara turun temurun dengan nama dan struktur yang berbeda dan tiap suku, dan strata ini dapat mempengaruhi kepemimpinan dalam masyarakat atau Kepemimpinan Seseorang.
Kebudayaan penduduk asli Papua mempunyai persamaan dengan penduduk asli beberapa negara Pasifik Selatan maupun Rumpun, Malanesia. Kebudayaan penduduk asli di daerah-daerah pedalaman Papua kebanyakan masih asli (tradisional) dan sulit untuk dilepaskan dan sangat kuat pengaruhnya.
Kebudayaan penduduk asli di daerah pantai sudah mengalami perubahan (walaupun tidak secara keseluruhan si,,,,,). Oleh karena kemudahan dalam transportasi maupun komunikasi, masyarakat di daerah pantai biasanya lebih cepat menerima pengaruh atau perubahan dari luar dengan sendirinya ikut mempengaruhi kebudayaan penduduk daerah setempat.
Beberapa kelompok suku tertentu terutama di daerah-daerah pedalaman (Jayawijaya), Merauke, Yapen Waropen, Paniai dan Kepala Burung), masih tetap mempertahankan kebudayaan aslinya secara utuh dan sulit dipengaruhi kebudayaan luar.
namun dalam perkembangannya dewasa ini sedikit demi sedikit mengalami perubahan, terutama dengan adanya misi gereja yang beroperasi di daerah-daerah pedalaman yang akan ikut mempengaruhi kebudayaan.
Lalu bagaimana ya dengan agama yg d anut oleh para penduduk papua???
Dalam hal Kerohanian, sebagian besar penduduk asli Papua telah mempunyai kepercayaan dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Namun demikian ada sebagian dari penduduk terutama yang berada di daerah pedalaman masih menganut faham animisme.
Untuk pertama kalinya pada tanggal 5 Februari 1855 agama Kristen masuk di Pulau yang dibawa oleh 2 (dua) orang penginjil yaitu Ottow dan Geizler dari Belanda dan Jerman. Sejak itu agama Kristen mulai berkembang ke seluruh.
Dengan demikian mayoritas penduduk di Papua memeluk agama Kristen Penduduk di bagian utara, barat dan timur kebanyakan agama Kristen Protestan, sedangkan penduduk bagian selatan dan sebagian pedalaman Enarotali memeluk agama Kristen Katolik.
Selain agama Kristen, sebagian penduduk asli terutama daerah Fak Fak dan kepulauan Raja Ampat Sorong menganut agama Islam.
Sekarang ini sesuai perkembangan dan perubahan daerah yang juga membawa perubahan kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa. Di Papua terdapat agama Kristen, agama Islam dan Hindu Bali serta Budha yang merupakan penganut minoritas.
Agama Islam dan Hindu kebanyakan hanya terdapat di kota sedangkan daerah-daerah pedalaman pada umumnya beragama Kristen.
Kerukunan dan rasa toleransi beragama yang cukup baik di kalangan masyarakat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan di bidang keagamaan di daerah ini.

BEAUTY OF PAPUA .........

Tradisi apa ja ya yang masih di jalankan oleh penduduknya???

Pernah liat engga beberapa penduduk papua yang hidungnya d tusuk kemudian di sisipin kaya tanduk gitu... kalo pernah penasaran kan, apa alesanya??
Jadi ternyata Kebudayaan ini memiliki makna yang mendalam bagi setiap pelakunya. Melubangi bagian tengah hidung (septum) dilakukan umumnya oleh kaum adam. Bukan berarti kaum hawa tidak boleh melakukannya, namun kebanyakan dari kaum hawa memilih untuk melubangi telinganya. Budaya yang satu ini menggambarkan kedewasaan dari pelakunya.
Dewasa dalam arti sudah dapat membantu meringankan pekerjaan orang tua seperti 'membelah kayu' bakar untuk kepentingan keluarga, membantu orang tua mengerjakan ladang bahkan membuka ladang baru sendiri, hingga menggambarkan kesiapan pelakunya untuk hidup berumah tangga.
Cara melubanginya pun terbilang ekstrim. Melubangi hidung/septum dan telinga tidak menggunakan jarum seperti yang sedang trend saat ini. Tetapi alat yang dingunakan adalah sebatang kayu dengan diameter 1 - 2 cm yang diruncingkan dan ditusukkan pada septum. Kemudian kayu tersebut dibiarkan selama beberapa waktu hingga luka tersebut sembuh dan akan diperoleh lubang sebesar kayu itu.
Pelaku harus berpantang makan buah-buahan seperti ketimun, labu, dan berbagai umbi-umbian yang berbentuk bulat selama dalam masa proses penyembuhan. Selain itu karena telah melubangi hidungnya para pelaku wajib membantu orang tua dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga. Jika hal-hal tersebut dilanggar maka bukannya kesembuhan dan lubang yang bagus diperoleh melainkan infeksi bahkan robeknya septum sehingga akan merusak penampilan yang didapatkan. Hal ini dipercayai oleh beberapa daerah di pegunungan tengah.
Hidung dan telinga yang telah berlubang ini akan berubah fungsi ketika diadakannya upacara dan pesta adat. Lubang-lubang tersebut akan menjadi tempat bagi assesories penghias wajah. Sepasang taring babi, moncong/paruh panjang burung-burung pemakan buah yang dihiasi dengan manik-manik yang bergantungan, hingga berbagai macam bentuk kayu akan dipasangkan di sana. Bagi kaum adam itulah salah satu cara memikat hati kaum hawa. Sementara jika dalam suasana perang, benda-benda yang dipasangkan dalam lubang tersebut akan menggambarkan kejantanan penggunanya.
Namun sayang banget nih.. budaya ini kayanya mulai tergusur oleh jaman. Saat ini jarang banget ditemukan kaum muda yang melakukan hal tersebut.
Ada lagi nih tradisi lain yang ga kalah unik dan beda dari profinsi” lain..

Biasanya kalo sedih atau merasa kehilangan terutama kehilangan anggota keluarga hal yang sering di lakukan pasti menangis kan??? Tapi beda nih dengan masyarakat pengunungan tengah dan khususnya masyarakat Wamena ungkapan kesedihan akibat kehilangan salah satu anggota keluarga tidak hanya dengan menangis saja.
Biasanya mereka akan melumuri dirinya dengan lumpur untuk jangka waktu tertentu. Namun yang membuat budaya mereka berbeda dengan budaya kebanyakan suku di daerah lain adalah memotong jari mereka.

Pemotongan jari ini melambangkan kepedihan dan sakitnya bila kehilangan anggota keluarga yang dicintai. Ungkapan yang begitu mendalam, bahkan harus kehilangan anggota tubuh. Bagi masyarakat pegunungan tengah, keluarga memiliki peranan yang sangat penting. Bagi masyarakat Balim Jayawijaya kebersamaan dalam sebuah keluarga memiliki nilai-nilai tersendiri. "Wene opakima dapulik welaikarek mekehasik" atau pedoman dasar hidup bersama dalam satu keluarga, satu fam/marga, satu honai (rumah), satu suku, satu leluhur, satu bahasa, satu sejarah/asal-muasal, dan sebagainya" (Ketika Balim Memandang Hidup - hal 7 - Hisage, Yulianus Joli, 2005). Itulah sebabnya, mengapa mereka harus memotong jarinya jika ada keluarga yang meninggal dunia.
Menurut informasi lainnya yang saya dapatkan, bahwa pemotongan jari itu umumnya dilakukan oleh kaum ibu. Namun tidak menutup kemungkinan pemotongan jari dilakukan oleh anggota keluarga dari pihak orang tua laki-laki atau pun perempuan. Pemotongan jari tersebut dapat pula diartikan sebagai upaya untuk mencegah 'terulang kembali' malapetaka yang telah merenggut nyawa seseorang di dalam keluarga yang berduka.
Pemotongan jari dilakukan dengan berbagai cara. Ada yang memotong jari dengan menggunakan alat tajam seperti pisau, parang, atau kapak. Cara lainnya adalah dengan mengikat jari dengan seutas tali beberapa waktu lamanya sehingga jaringan yang terikat menjadi mati kemudian dipotong.
Namun kini budaya 'potong jari' kini sudah ditinggalkan. Jarang kita temui orang yang melakukannya beberapa dekade belakangan ini. Yang masih dapat kita jumpai saat ini adalah mereka yang pernah melakukannya tempo dulu. Hal ini disebabkan oleh karena pengaruh agama yang telah masuk hingga ke pelosok daerah di Papua. * hih serem juga ya,, tapi itulah ke unikan budaya papua,, karena rasa cinta nya pada keluarga atau orang yang d cintai amat mendalam, mereka rela loh kehilangan jari nya... wah hebat ya..

Maff ya cuma bisa menceritakan smape sini aja.. sebenernya si masih banyak lagi ke unikan dan k khasan yang mereka miliki, Cuma takutnya ke banyakan malah ga ke baca,, hehe
Pokonya papua tu indah banget deh, bukan Cuma alam nya aja, budaya sama suku yang mereka miliki juga ga kalah indah.. walaupun sering d beritakan kerap tejadi kerusuhan, tapi sebenarnya penduduk papua ramah” ko.. jadi jangan takut y buat menginjakan kaki kesana,, d jamin ga bakal nyesel deh kalo udah sampe d sana..